Waktu, Harta yang Tercuri
April 1, 2014
Sosok dan Perubahan
April 7, 2014

Menanamkan Adab Pada Anak Sejak Dini

Sesungguhnya Islam benar-benar menaruh perhatian yang sangat besar kepada manusia di dalam segala urusannya (agama dan dunianya) di saat lapang maupun sulit, bangun maupun tidur, dikala bepergian maupun menetap, saat makan maupun minum, waktu bahagia maupun sedih. Tidak ada satu hal pun, baik kecil maupun besar, melainkan telah dijelaskan oleh Islam.Rasulullah telah menggoreskan buat kita melalui ucapan dan perbuatannya rambu-rambu adab yang seyogyanya ditempuh oleh setiap mukmin di dalam hidupnya. Rasulullah telah menjelaskan, siapa saja yang menghendaki kebahagiaan, hendaklah ia menempuh jalan hidup Rasulullah dan meneladani adabnya.

Tidak sedikit dari orang tua yang meremehkan pendidikan adab anak-anaknya. Pendidikan anak diserahkan kepada pembantu, sementara mereka sibuk dengan pekerjaannya. Mereka tidak menyadari betapa pentingnya pendidikan adab kepada anak ini. Maka tidak mengherankan ketika banyak dari kalangan anak TK atau SD yang kurang beradab kepada orang tua mereka sendiri, guru apalagi dengan temannya. Bahkan sampai usia SMP pun ketika shalat masih melakukan hal-hal yang tidak dibolehkan dalam shalat, misalnya ngobrol dengan atau menganggu temannya.

Pendidikan adab yang merupakan tanggung jawab utama para orang tua hendaknya telah dibiasakan sejak dini, dimulai sejak masa kanak-kanak. Mendidik anak dengan adab dan akhlak yang baik bukanlah perkara yang mudah. Sebab, lingkungan bergaul anak juga akan mempengaruhi adab kesehariannya meskipun telah diajarkan adab yang baik kepada anak tersebut. Pendidikan adab kepada anak hendaknya didahulukan daripada ilmu. Sebagaimana telah dicontohkan oleh para ulama terdahulu.

Al Imam Abu Abdillah Sufyan Ats Tsauri rahimahullahu ta’ala, seorang tabi’ tabi’in, beliau berkata: “Mereka-mereka dulu (para salaf) tidak mengeluarkan anak-anak mereka untuk pergi menuntut ilmu hingga anak-anaknya telah diajar adab terlebih dahulu dan memperbanyak ibadah 20 tahun”

Jadi sebelum menuntut ilmu yang begitu banyak cabang-cabangnya dengan sangat detail para ulama salaf (yakni yang disaksikan oleh Al Imam Sufyan Ats Tsauri dari kalangan tabi’tabi’in), mereka tidak mengutus anaknya untuk menuntut ilmu kecuali telah selesai persoalan adab dan ibadah mereka yakni adab sebelum menuntut ilmu.

Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma pernah menasihati anaknya, Wahai anakku jika engkau menghadiri majelis para ulama maka hendaknya engkau lebih semangat mendengar ketimbang berbicara, belajarlah dengan baik sikap diam dan jangan engkau memotong pembicaraan seseorang hingga dia berhenti berbicara.

Imam Abdullah bin Mubarak rahimahullahu ta’ala (seorang tabi’ tabi’in)., salah seorang ulama yang mengumpulkan seluruh cabang ilmu, dari ilmu hadits, qur’an, fiqh dan lain-lain. Beliau adalah sumber rujukan di samping keutamaan yang lain dari sisi ibadah, infak, jihad, dll), beliau mengatakan: Saya menuntut adab selama 30 tahun dan saya menuntut ilmu cuma 20 tahun dan mereka dulu mempelajari adab terlebih dahulu sebelum mempelajari ilmu”.

Diantara adab (selain adab kepada Allah dan Rasul-Nya) yang harus ditanamkan pada anak sejak dini adalah bagaimana menghormati orang yang lebih tua (termasuk gurunya) dan sesama temannya.

Dari Ubadah bin Shomit radiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Tidak termasuk golongan kami seorang yang tidak menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi orang yang lebih muda serta tidak mengenali hak dari orang alim diantara kami” (HR. Ahmad dan Hakim serta haditsnya dinyatakan hasan oleh Syaikh Albani dalam Shohih Al Jami’ Ash Shoghir).

Demikianlah Islam mengajarkan kepada kita betapa mulianya kedudukan adab dibandingkan ilmu. Maka sudah sepantasnya bagi para orang tua untuk membekali adab kepada anaknya terlebih dahulu sebelum mengajarkan ilmu-ilmu yang lain. Orang tua juga hendaknya selektif dalam memilih sekolah bagi anaknya (sekolah yang baik), baik bukan karena prestasi keilmuan sekolah tersebut akan tetapi karena adab dan akhlak yang dimiliki oleh pengajar atau pengelola sekolah tersebut serta materi-materi yang diajarkan mengarah pada pembentukan karakter yang islami. Tak lupa pula orang tua hendaknya memperhatikan lingkungan bergaul anak, karena lingkungan juga memiliki pengaruh besar terhadap karakter keseharian anak . Semoga bermanfaat

Wallahu a’lam bishawwab