Indahnya Syari'at Berdakwah
June 12, 2014
Tabligh Akbar Yogyakarta: Ramadhan Bulan Kebangkitan Islam
June 14, 2014

Bersikap Adil Dalam Menyikapi Takdir

Oleh Ustad Fadlan Akbar, Lc (Dosen STIBA Makassar)

Saudaraku..

Terkadang manusi benar2 bersikap tidak adil menyikapi takdir dan ketetapan Allah… ia menimbang keimanan pd takdir itu dengan 2 timbangan yg jauh berbeda…

Tentang kemiskinan dan penyakit yg dideritanya, rasa dahaga yg membakar lambungnya, atau haus yg memanggang tenggorokannya, tak sedikitpun ia meneyerah pada takdir dirinya, ia bangkit berupaya mengatasi takdir itu, meski harus banting tulang berkuah darah, bekerja tampa lelah siang maupun malam, mengais rezki demi mengganjal lambung yg tengah perih kelaparan.

Namun untuk urusan takdir berupa kesesatan,penyimpangan dan kekufuran yg mesti terjadi di bumi ini ..dgn mudahnya ia menghindar dari ketetapan Allah atas dirinya, berupa kewajiban berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar menegakkan takdir baik Allah berupa kebenaran,keadilan serta kesholehan.

Malah kadang manusia itu justru mencaci maki dan berburuk sangka pada mereka yg berupaya menjalankan takdir dakwah amar ma’ruf nahi mungkar itu ditengah2 manusia, menjelaskan kebusukan kamuflase dan pencitraan ahli maksiat agar manusia lain tak tertipu olehnya.

Sungguh meskipun ketika kita berada ditengah2 pusaran pencitraan dosa dan kesesatan yg dilakukan oleh mafia- mafia kejahatan demi menipu banyak manusia, kita tidak boleh diam berputus asa lalu bersembunyi dibalik tabir keimanan pd takdir seperti yg difahami si pencuri di zaman Umar itu.

Sobat …
simaklah petuah Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam – kpd para sahabatnya ketika mereka hendak memilih kepasrahan pd takdir yg telah dijelaskan oleh Rasulullah itu sebagaimana yg di riwayatkan secara sahih oleh Imam Bukhari dari sahabat Ali bin Abi Thalib -radhiyallahu anhu – bahwa Beliau bersabda:

ما منكم من أحد، ما من نفس منفوسة إلا كتب مكانها من الجنة والنار، وإلا قد كتب شقية أو سعيدة» فقال رجل: يا رسول الله، أفلا نتكل على كتابنا وندع العمل؟ فمن كان منا من أهل السعادة فسيصير إلى عمل أهل السعادة، وأما من كان منا من أهل الشقاوة فسيصير إلى عمل أهل الشقاوة، قال: لا تتكلوا اعملوا كل ميسر لما خلق له «أما أهل السعادة فييسرون لعمل السعادة، وأما أهل الشقاوة فييسرون لعمل الشقاوة

“Tak seorangpun diantara kalian, tak satu jiwapun yg hidup kecuali telah ditetapkan takdir tempatnya di syurga dan neraka, bahagia atau sengsara”.
Maka berkatalah salah seorang lelaki: Ya Rasulallah.. tidakkah kita pasrah saja pada ketetapan takdir itu dan meninggalkan usaha beramal? …maka siapa saja diantara kami ini yg memang ditakdirkan menjadi golongan bahagia maka pasti ia akan terarah mengamalkan amalan golongan bahagia itu, dan adapun yg telah ditakdirkan menjadi golongan sengsara pasti akan terarah melakukan perbuatan golongan tersebut sesuai takdirnya masing2.

Rasulullah bersabda kpd lelaki itu :

“Janganlah kalian pasrah (apatis) beramal lah sebab setiap orang akan dimudahkan melakukan apa yg telah ditakdirkan untuknya, orang baik akan dimudahkan melakukan kebaikan dan sebaliknya orang sengsara akan dimudahkan pula melakukan perbuatan menyengsarakan”.

Sobat…
Beramal lah, berbuat dan berusahalah ….sebab itu adalah perintah.

Kita beramal bukan karena kita merasa hebat dgn amalan itu, akan tetapi sekedar menjalnkan perintah Allah atas diri kita.