Oleh Ustadz Yayat Hidayat, MA
Lembaga Pendidikan Islam Representatif dengan Konteks Pesantren
Berbicara tentang lembaga pendidikan Islam, memang terdapat macam jenis dan bentuknya.secara garis besar terdapat tiga macam bentuk lembaga pendidikan Islam yakni; lembaga pendidikan informal, lembaga pendidikan non-formal dan lembaga pendidikan formal. Akan tetapi, dalam konteks pembahasan mengenai tantangan yang dihadapi lembaga pendidikan, maka akan dibatasi pada bentuk lembaga pendidikan formal atau sekolah saja, meskipun lembaga lainnya juga akan sedikit disinggung.
Tantangan Lembaga Pendidikan Islam
Tantangan pendidikan Islam dapat dilukiskan sebagai perubahan masyarakat di bidang sosial, ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi yang berpengaruh terhadap sistem pendidikan yang sedang berjalan.pengaruh tersebut menuntut lembaga pendidikan untuk mampu menyesuaikan dengan upaya pembaharuan pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan mesyarakat. Berikut ini akan dijelaskan bentuk-bentuk tantangan tersebut:
Tantangan Bidang Politik
Lembaga pendidikan yang ada dalam wilayah suatu negara adalah merupakan sektor perkembangan kehidupan budaya bangsa yang commited dengan tujuan perjuangan nasional yang berlandaskan falsafah negaranya. Jadi lembaga pendidikan Islam harus menghadapi tantangan ini dengan objektif, artinya lembaga pendidikan Islam mau tak mau harus mengikuti prosedur yang telah di tetapkan oleh pemerintah di dalam (UU Sisdiknas)
Tantangan Bidang Kebudayaan
Suatu perkembangan pengaruh kebudayaan dalam abad modern ini tidak dapat terhindar dari pengaruh kebudayaan bangsa lain. Kondisi tersebut akan menyebabkan akulturasi dikalangan masyarakat kita, bila mana nilai-nilai kultural bangsa itu melemah karena barbagai sebab, maka bangsa tersebut akan mudah terperangkap oleh kebudayaan lain sehingga akan kehilangan kebudayaan bangsanya sendiri.
Sikap selektif dalam menerima dan menolak kebudayaan luar adalah hal yang baik, salah satu kebudayaan dari luar yang perlu di tolak ialah “Tren seks bebas”. Ini merupakan tantangan besar bagi lembaga pendidikan Islam untuk membentengi anak-anak bangsa ini dari pengaruh negatif yang diakibatkan oleh kebudayaan luar.
Tantangan Bidang IPTEK
Collin Rose dan Malcom J. Nikhol dalam buku Accelarated Learning menggambarkan wajah masa depan dunia sebagai yang berubah dengan laju yang semakin kencang. Problem kehidupan masyarakat dan perekonomian menjadi sangat kompleks. Jenis-jenis pekerjaan menghilang dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Masa lalu semakin tidak dapat dijadikan pedoman lagi bagi masa depan.
Kehadiran alat-alat canggih seperti radio, TV, komputer, sedikit banyak akan banyak berpengaruh pada alat-alat elektronik lainnya. Kemajuan bidang teknologi ini pada akhirnya akan berpengaruh pada kejiwaan dan kepribadian masyarakat. Tujuan pendidikan saat ini tidak cukup hanya dengan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, keimanan dan ketaqwaan saja, tetapi juga harus diarahkan pada upaya melahirkan manusia yang kreatif, inovatif, mandiri, dan produktif, mengingat dunia yang akan datang adalah dunia yang kompetitif, penuh persaingan. Maka lembaga pendidikan Islam harus membenahi sistem yang ada, serta bergerak menuju penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, agar mampu bersaing di era global.
Tantangan Bidang Kemasyarakatan
Perubahan yang terjadi pada masyarakat, terutama pada era informasi, tentunya telah menimbulkan dampak, baik itu positif maupun negative. Menurut M. Arifin dalam kapita selekta pendidikan, positifnya adalah adanya kemudahan semua kegiatan manusia, sedangkan dampak negatifnya adalah melemahnya daya mental spiritual jiwa yang sedang tumbuh dan berkembang, seperti kecerdasan, pikiran, ingatan, kemauan dan perasaan.
Oleh karena itu, lembaga pendidikan Islam bertugas sebagai pemberi arah perubahan yang terjadi dalam sistem kehidupan sosial yang seringkali mengalami ketidakpastian tujuan.
Tantangan Bidang Sistem nilai
Sistem nilai yang dijadikan sebagai tolak ukur bagi tingkah laku manusia dan masyarakat yang mengandung potensi mengendalikan, mengatur dan mengarahkan perkembangan masyarakat itu sendiri. Namun demikian, sistem nilai tersebut bukannya tidak dapat mengalami perubahan, terutama diakibatkan oleh faktor kemajuan berpikir manusia itu sendiri maupun oleh desakan sistem nilai yang dianggap baik.
Dunia saat ini sedang dilanda perubahan sistem nilai tradisional yang ada, hal ini disebabkan budaya materialistis. Inilah yang menjadi problem sentral yang menjadi tantangan bagi lembaga pendidikan, yang salah satu fungsinya adalah mengawetkan sistem nilai yang telah berkembang dalam masyarakat sehingga nilai-nilai asing tidak tercampur didalamnya.
Dalam memberikan jawaban terhadap tantangan tersebut, lembaga pendidikan Islam sudah barang tentu perlu memegang petunjuk agama. Surat Al-Rad ayat 11, “sesungguhnya Allah tidak akan merubah suatu kaum sebelum mereka melakukan perubahan terhadap dirinya sendiri”.
Sikap menghadapi tantangan terhadap Pendidikan
Dalam menghadapi tantangan dalam pendidikan, menurut Arifin, ada beberapa sikap yang dipegangi tergantung pada dimensi filosofis dari masing-masing institusi pendidikan itu sendiri. Sikap tersebut adalah:
Tak acuh terhadap tantangan perubahan jaman.
Mengakui adanya perubahan sosial, tetapi menyerahkan pemecahannya kepada orang lain. Mengidentifikasikan perubahan dan berpartisipasi dalam perubahan itu. Melibatkan diri dalam perubahan sosial dan menjadikan dirinya sebagai pusat perubahan sosial. Peningkatan mutu pendidikan Islam dalam upaya menghadapi tantangan.
Secara umum kondisi lembaga pendidikan Islam di Indonesia masih ditandai oleh berbagai kelemahan, yaitu:
– Lembaga pendidikan Islam belum memiliki SDM, manajemen dan dana pendidikan yang handal.
– Lembaga pendidikan Islam masih belum mampu mewujudkan secara optimal dimana Islam sesuai dengan cita-cita idealnya.
– Lembaga pendidikan Islam belum mampu mewujudkan Islam secara transformatif.
– Lembaga tinggi pendidikan Islam belum mampu mewujudkan masyarakat madani.
– Output yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan belum sesuai dengan keinginan masyarakat yang akan menyebabkan kesenjangan antara lembaga pendidikan Islam dengan masyarakat.
Upaya-upaya yang dapat dilakukan dalam mengantisipasi tantangan tersebut adalah:
Mengembangkan tradisi ilmiah di lembaga pendidikan Islam
Lembaga pendidikan Islam, semisal pesantren harus berupaya memadukan keunggulan sistem pesantren dengan sistem sekolah umum. Sebenarnya, tidak semua tradisi yang ada di pesantren cocok untuk diterapkan di masa sekarang, disamping tidak semua tradisi di pesantren ketinggalan jaman. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, misalnya (1) dipertahankannya tradisi kitab kuning yang beraliran mazhab syafi’i dibidang hukum fiqih, menganut teologi asy-ariah dibidang teologi dan mengikuti paham al-ghazali dibidang tasawuf. (2) hirarki kepemimpinan menempatkan kiyai sebagai sumber ide dan kebenaran. (3) sikap hidup yang terlampau tulus menerima kenyataan hidup apa adanya.
Mengaktifkan setiap komponen kurikulum agar berfungsi lebih maksimal
Komponen kurikulum yang perlu diaktifkan secara maksimal agar menjadi sarana yang dapat menjamin proses pendidikan. Adapun komponen-komponen strategis, komponen media, dan komponen evaluasi yang diaktifkan secara maksimal adalah:
Komponen tujuan
Merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kegiatan pendidikan, sebab tujuan merupakan komponen sentral bagi komponen-komponen lainnya. Tanpa tujuan yang jelas maka output yang dihasilkan tidak sesuai dengan harapan. Adapun tujuan akhir pendidikan Islam pada hakikatnya realisasi dari cita-cita ajaran Islam itu sendiri, yang membawa misi kesejahteraan umat manusia sebagai hamba Allah baik lahir maupun batin, baik di dunia maupun di akhirat.
Komponen Materi
Komponen materi adalah isi dan struktur program yang diprogramkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Materi yang dimaksudkan biasanya bidang-bidang studi dan materinya diuraikan dalam bentuk topik atau pokok bahasan. Metode mengiterpretasikan dalil-dalil qath’i dan zhanni dari kandungan Al-Quran perlu dipertajam pada pengembangan kreatifitas, cara berpikir sistematik, logis, universal dan radikal, yang mengacu pada tuntutan hidup modern.
Komponen strategis
Strategi pelaksanaan suatu kurikulum terdeskripsi dari cara yang ditempuh dalam melaksanankan pengajaran, penilaian dan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan, serta cara melaksanakan pengamatan kegiatan sekolah secara mikro. Dalam proses pembelajaran, seorang guru dituntut untuk memberikan strateginya. Strategi menunjukkan pada suatu pendekatan, metode dan peralatan mengajar yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Komponen media
Media merupakan sarana pendukung dalam proses pembelajaran. Media merupakan alat bantu yang memudahkan dalam menyampaikan materi kurikulum agar mudah dikuasai dan dimengerti oleh peserta didik dalam proses pembelajaran.
Komponen evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai sejauh mana hasil proses pembelajaran telah dicapai. Biasanya evaluasi ini berbentuk tes formatif dan tes sumatif. Tes formatif dilakukan untuk menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan belajar dalam jangka waktu yang relative pendek. Tujuannya adalah untuk menilai proses pengajaran. Sedangkan evaluasi sumatif ditujukan sebagai hasil belajar dalam waktu yang cukup lama.
Meningkatkan profesionalitas guru
Seorang guru yang professional menurut Abudinata paling tidak menguasai tiga hal, yaitu:
Menguasai bidang keilmuan, pengetahuan dan keterampilan yang akan ditujukan kepada siswa.
Memiliki kemampuan menyampaikan pengetahuan yang dimiliknya secara efektif dan efesien.
Memiliki kepribadian dan budi pekerti yang mulia.
Meningkatkan pengelolaan
Sebagaimana yang telah tercantum pada dasar kelemahan yang dimiliki oleh lembaga pendidikan Islam, yaitu lemah di bidang SDM, manajemen dan dana. Maka, lembaga pendidikan Islam perlu memiliki kekuatan secara seimbang. Kemudian kekuatan dalam bidang manajemen yang didukung oleh peralatan yang canggih dapat mendukung efesiensi kerja. Selanjutnya lembaga pendidikan Islam juga harus memiliki kekuatan dalam bidang dana yang bersumber dari kekuatan lembaga itu sendiri.
Menyediakan fasilitas sarana dan prasarana
Dari segi sarana dan prasarana, perlu diciptakan dan disediakan berbagai alat yang diperlukan untuk pengamalan ajaran agama. Seperti tempat ibadah lengkap dengan peralatannya, bimbingan shalat jamaah, menciptakan lingkungan agamis, apresiasi nilai-nilai keimanan dan ketakwaan dalam prakteknya yang aktual.
Jadi, inilah upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan Islam, yaitu dengan membenahi komponen-komponen yang ada di lembaga pendidikan itu sendiri. Hal ini dilakukan agar pendidikan Islam dapat menjawab tantangan yang ada dengan tidak meninggalkan identitas sebagai lembaga pendidikan yang berbasis Islam.
Pesantren Dan Daya Handal Interaksi Kitab (Bagian 1 Dari 3)
Pesantren Dan Daya Handal Interaksi Kitab (Bagian 2 Dari 3)
assalmkum wr.wb…
Dalam artikel di sebutkan bahwa kondisi pendidikan islam masih di tandai dengan kelemahan salah satunya kurangnya SDM menurut saya itu mungkin di sebabkan oleh pemikiran misal nya kalau menyekolahkan anak d pesantren atau pondokan itu hanya memperdalam ilmu agama sedangkan ilmu -ilmu lainya kurang d ajarkan .
assalamualaikum Wr.Wb
pesantren,merupakan wahana pencerah.untuk orang tua siswa maupun siswa itu sendiri.meskipun istilah pesantren dikenal kuno,baik cara penyampaian ilmu yang hanya materi agama saja maupun sarana didalamnya (yang dibayangkan sebagian masyarakat luas selama ini ),tetapi nyatanya ketertarikan untuk pendidikan islam dikalangan anak usia 13th keatas di daerah tempat tinggal saya telah memberi sedikit banyak jawaban untuk ketakutan adanya tantangan berupa Tantangan Bidang Kebudayaan,dimana sebagian anak sudah bisa membedakan mana yang baik n buruk,pada kondisi ini seorang anak dapat membuka pikiranya tentang pesantren secara lebih positif dan berguna untuknya dalam memperoleh bekal2 untuk menghadapi masalah kebudayaan asing yang dia dapat.kemudian Tantangan Bidang IPTEK, pesantren pun mengajarkan pengetahuan tentang ini,disalah satu pesantren juga mendapat tanggapan positif dari sebagian santri2nya mengenai IPTEK,bukti nyata bahawa perkembangan teknologi juga mempengaruhi pesantren dalam menyediakan sarana yang positif dan memadai untuk proses belajar.Dan masih banyak lagi hal2 positif lainnya.
Wassalamuallaikum wr.wb
pesantren dalah tempat menimba ilmu yang berbasis islam. Seringkali masyarakat meremehkan pendidikan pesantren. Di Pesantren, para santri belajar tentang perbedaan. sebab yang menuntut ilmu di pesantren bukan hanya berasal dari satu daerah saja, tapi juga berasal dari seluruh penjuru republik ini dari sabang sampai mereuke, bahkan ada juga yang berasal dari luar negeri. Mereka hidup bersama secara harmonis di asrama, saling berinteraksi satu sama lain maka dari itu pesantren harus ditingkatkan kualitassnya agar pesantren dikagumi karena pandai mengubah perilaku masyarakat, mengubah motivasi2 atau melakukan perubahan terhadapnya sekalipun terdapat keluhan akan adanya pesantren yang bersifat eksklusif, terutup dengan masyarakat lngkungannya, namun umumnya masyarakat sekitar pesantren mengalami perubahan yang lebih baik dari sebelmnya.menjadi berbudi baik, taat beragama, dan hal positip lainnyaaa
menurut saya pesantren lah yang menjadi filter sesungguhnya..karena dari berbagai macam sekolah , hanya pesantrenlah yang mengajarkan ajaran ajaran ketimuran (LEBIH)…..oke..saya sudah ikud kuliah ya pak…hehe
menurut saya pesantren lah yang menjadi filter sesungguhnya..karena dari berbagai macam sekolah , hanya pesantrenlah yang mengajarkan ajaran ajaran ketimuran (LEBIH)…..oke..saya sudah ikud kuliah ya pak…hehe NIM saya ini pak..11005069….
Pesantren, memiliki peran strategis mempersiapkan insan muda profesional namun religius. Sosok generasi sukses di dua masa depan yaitu masa depan kehidupan dunia dan masa depan setelah berpindah alam. Artinya santri diajak memiliki visi jauh ke depan namun dibimbing untuk bijak menggunakan kesempatan yang ada saat ini.
Pesantren, memiliki peran strategis untuk mempersiapkan generasi masa depan yang profesional dan religius. Sosok generasi sukses di dua masa depan yaitu masa depan kehidupan dunia maupun akhirat. So, … 2 hal yang perlu terus disempurnakan oleh pesantren yaitu satu, bagaimana mendidik para santri religius? dua, bagaimana mendidik menjadi seorang profesional?
Pesantren, memiliki peran strategis dalam mempersiapkan generasi profesional dan religius. Tantangan pesantren, pertama, bagaimana para santri menjadi insan religius? kedua, bagaimana para santri menjadi insan profesional? … dan saya berpendapat ilmu-ilmu kependidikan memiliki kontribusi untukmewujudkan hal tersebut.
Menurut saya pesantren adalah salah satu wadah untuk pembelajaran secara rohani, karena banyak sekolah – sekolah formal yang kurang mendalami ilmu agama. Sekolah formal biasanya lebih menitik beratkan pada ilmu duniawi, dan dengan adanya pesantren diharapkan mampu untukmenambah wawasan ataupun ilmu tentang keagamaan yang mampu menambah keimanan seseorang.
Menurut saya pesantren adl tempat menimba ilmu untuk menciptakan generasi yang profesional dan relgius.
Jadi dengan adanya pesantren diharapkan dapat menciptakan generasi yang agama,iman,rohaninya kuat,dan mendalami ilmu agamanya
assalam’ualaikum w.r w.b
menurut saya dengan adanya pesantren sangat membantu moral-moral generasi muda untuk lebih peka dalam mempelajari agama .Karena di jaman saat ini agamalah yang menjadi penolong saat generasi muda kita tersesat dalam duniawi.Harapan saya lulusan dari pesantren tidak hanya pintar dalam keagamaan tetapi juga mampu bersaing di dalam bidang lain,dengan didasari agama.
wassalam’ualaikum w.r w.b
menurut saya pesantren memang baik untuk memperdalam keagamaan lebih-lebih untuk anak-anak yang sedang tumbuh berkembang keremajaannya.Namun demikian didalam pesantren juga ada penyampaian pengetahuan seperti halnya pengetahuan sosial maupun pengetahuan alam seperti halnya sekolah-sekolah lain.
Dan didalam pesantren juga dibekali bakat apa yang ada pada anak agar bisa bersaing dalam berbagai bidang untuk masa kelak yang akan datang.
assalamualaikum wr.wb
menurut saya pesantren itu adalah tempat dimana kita dapat menimba ilmu-ilmu agama dan dapat mengerti tentang agama yang telah di ajarkan oleh rasulullah SAW,karna di pesantren juga tidak hanya diajarkan tentang ilmu-ilmu agama tetapi juga ilmu lain atau pelajaran yang lain pasti di ajarkan walaupum tidak begitu dalam seperti di sekolah,walaupun di pesantren kita juga harus dapat berwawasan luas di bidang yang lainnya dan dapat meningkatkan lembaga pendidikan yang bermutu tentang bidang agama dan juga bidang lainnya
wasalamualaikum wr.wb
assalamualaikum wr.wb
pesantren merupakan suatu tempat untuk menuntut ilmu agama yang sangat bagus sekali,jadi saya setuju dengan adanaya pesantren walaupun kelihatan tidak modren tapi di pesantren kita dapat mengerti tentang agama islam dengan mnjdikan pedoman hidup kita sehari hari dan di pesantren juga pasti mendapat ilmu yang lainnya juga walaupun tidak seperti disekolah.tetapi kita juga harus dapat berwawasan luas supaya tidak ketinggalan zaman dan juga harus dapat menigkatkan kualitas dan bermutu baik dibdang agama maupun yang lainny dengan di dasari ilmu agama.
wasalamualaikum wr.wb
Assalamu”alaikum wr.wb
Menurut saya,
Pesantren merupakan tempat menuntut ilmu agama yang mencakup kehidupan manusia seperti beribadah kepada Alloh SWT ,tetapi juga akan lebih baik di iringi dengan ibadah kepada sesama/sosialisasi..
Secara konsekunsinya pesantren merupakan banyak membahas tentang masalah agama,sehingga mereka yang telah di didik berharap dapat menerapkan ke dalam kehidupan sehari-hari
Wassalamu”alaikum wr.wb
assalamualaikum wr.wb
dengan adanya pesantren,santriawan dan santriwati di latih untuk mandiri,memahamitentang agama secara detail ataupun penuh,dan dapat memberikan manfaat positif baik secara rohani maupun jasmani.
wassalamualaikum wr.wb