ramadhan

Umrah di bulan Ramadhan

Sebanding dengan pahala haji Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

َّ نِ إ ا َف ِ ةَرْع م يه ِف ل ا ِدْعَت ةَّج َح

“Sesungguhnya umrah di bulan Ramadhan setara dengan pahala haji.”45 Setiap orang yang berumrah setelah terbenamnya matahari di hari ketiga puluh bulan Sya’ban atau setelah hilal Ramadhan ditetapkan, maka umrahnya tersebut terhitung sebagai umrah yang dilakukan di bulan Ramadhan.

Beberapa poin yang mesti diperhatikan ketika berumrah

Kesulitan yang timbul tanpa disengaja karena kerumunan orang yang berdesak-desakan termasuk salah satu faktor yang dapat menambah pahala. Akan tetapi, hendaknya orang yang berumrah memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Berupaya untuk menunaikan umrah di waktu-waktu yang senggang untuk menghindari kerumunan berdesak-desakan

2. Setiap orang yang telah berniat ihram, tidak diperbolehkan membatalkan ihramnya ketika melihat kerumunan orang yang berdesak-desakan. Hal ini dikecualikan jika sebelumnya dia telah mempersyaratkan hal tersebut, yaitu ketika berihram dia mempersyaratkan akan membatalkan ihram jika kerumunan orang berdesak-desakan

3. Menghindari kerumunan atau rombongan wanita dan berupaya tidak menyentuh mereka ketika bertawaf

4. Bertawaf dengan khusyu’ meskipun jauh dari Ka’bah atau di lantai atas lebih utama daripada bertawaf dekat Ka’bah tapi tidak khusyu’

5. Berupaya agar Ka’bah selalu berada di sebelah kiri ketika melakukan seluruh tawaf. Apabila melenceng sedikit karena berdesak-desakan di kerumunan, maka hal ini tidak mengapa

6. Apabila sulit untuk menyelesaikan tawaf karena kerumunan orang yang saling berdesakan, maka boleh untuk beristirahat sebentar untuk kemudian melanjutkan tawaf yang tersisa

7. Apabila kerumunan orang saling berdesakan, maka termasuk tindakan yang hikmah adalah tidak melakukan shalat tawaf dua raka’at di belakang al-Maqam. Shalat tersebut bisa dilakukan di bagian mana saja di dalam Masjid al-Haram

8. Bagi yang tidak berihram, lebih utama untuk tidak bertawaf untuk memudahkan saudaranya yang lain

9.  Mengulang umrah dari at-Tan’im dan tempat lain akan mempersulit jama’ah umrah. Hal tersebut bukan perkara yang dianjurkan

10. Perkara yang disunnahkan ketika berumrah dalam kondisi berdesakan adalah berisyarat dengan tangan ke Hajar Aswad dan tidak perlu berupaya untuk menyentuhnya

11. Jangan membawa barang berharga sehingga tidak terjadi kehilangan atau menjadi sasaran pencurian ketika berdesakdesakan di kerumunan orang yang bertawaf

Tidaklah mengapa Wanita yang tengah haidh dan tidak mengetahui apakah dia mampu berumrah sebelum pendampingnya kembali dari umrah, maka dia boleh masuk ke dalam kota Mekkah tanpa niat ihram. Apabila dia telah suci, dia dapat pergi menuju at-Tan’im kemudian berihram dan melakukan umrah. Jika belum bersih dari haidh, maka dia dapat kembali tanpa berumrah.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Check Also
Close
Back to top button