Salah satu hikmah malam al-Qadr “disembunyikan”
Salah satu alasan mengapa terjadinya malam al-Qadr tidak diketahui secara pasti dan senantiasa berpindah-pindah di antara 10 malam terakhir Ramadhan –menurut pendapat yang lebih kuat- adalah agar hamba senantiasa sungguh-sungguh beribadah di setiap malam tersebut dengan harapan pada malam itulah terjadi malam al-Qadr.
Dengan begitu, akan mendorong hamba untuk kuat beribadah, jujur dalam memanjatkan do’a di setiap malam, sehingga dapat membantu dirinya untuk menjalani kehidupan di sepanjang tahun.
Di antara keberkahan malam al-Qadr Allah ta’ala berfirman,
اَّنِ إ يِ اه َنْلَزْنَأ ف ةَلْيَل ةَكَ اَّ ار َم ب نِ إ اَّ ۚ َ ك ن ين ِرِذْم ن
“Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.: [al-Qadr : 3].
Di antara keberkahan malam tersebut:
1. Melakukan ibadah di malam tersebut setara dengan ibadah selama 1.000 bulan, yaitu ibadah yang dilakukan selama 83 tahun 4 bulan
2. Pada malam tersebut al-Quran diturunkan
3. Pada malam tersebut banyak malaikat yang akan turun ke bumi membawa kebaikan dan rahmat
4. Setiap orang yang menghidupkan malam tersebut dengan ibadah, dengan hati yang dipenuhi keimanan kepada Allah dan mengharapakan ganjaran pahala dari-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu
5. Malam tersebut merupakan momen do’a-do’a dikabulkan. Itulah mengapa Rasulullah shalllalahu ‘alaihi wa sallam menasehatkan Aisyah radhiallahu ‘anha untuk memanjatkan do’a berikut,
َّ َ ه م َّ الل كَّنِ إ ع ف و َ ب ِ ت ح وْفَعْال يِِّ فْ اع َف نَع
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku.”