10.5 C
New York
Tuesday, November 12, 2024

Buy now

spot_img

Pentingnya Beristighfar

Istighfar, penutup cela dan penyempurna kekurangan Orang yang berpuasa senantiasa akan butuh beristighfar. Dengan istighfar, dia menyempurnakan kekurangan yang ada ketika berpuasa. Dengan istighfar dia memperoleh rahmat Allah, dan dengannya dia menutup seluruh amal shalihnya.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dia berkata :

ةَيب ِغْال َ قِرْخَت ، مْوَّ الص ار َفْغِت ْ الاس َ و ِ ، ع ه ِِّقَي ر َ نَمَف اع
َ
ْ طَت ْ اس ْ ك م ْنِم ن
َ
َ أ يء ِ ِ جَي عَّ مْوَصِب قَم ر
ْ لَعْفَيْلَف

“Menggunjing akan merobek puasa, sedang istighfar akan menambalnya. Siapa saja di antara kalian yang mampu untuk berpuasa dengan adanya tambalan (diiringi dengan istighfar), hendaklah dia melakukannya.”30 Al-Hasan mengatakan,

أكثروا من الإستغفار فإنكم لا ن تدرو متى تنزل الرحمة

“Perbanyaklah istighfar karena kalian tidak tahu kapan rahmat diturunkan.”

Dan waktu yang paling tepat untuk memanjatkan istighfar adalah di akhir malam setelah melakukan tahajjud.

Allah ta’ala berfirman, ِ

ار َح ْسَ ْ الْ ِبَ ْ و َ ه م ر ون ِفْغَتْسَي

“Dan di akhir-akhir malam mereka beristighfar kepada Allah.” [adz-Dzariyat : 18].
Jika anda benar berpuasa Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu mengatakan,

اَذِ َ إ ْ تْص م ، َ ص م َيْلَف ، َ ع ك ْم َس ، َ ر ك َصَوب ان ك َسِ لَ ِ و ، ِ نَع ، ِ بِذَكْال مِار َحَْ الْ َ ْ و عَدَ ىَ و ذ
َ
أ
، ِ مِ اد َخْ ْ ال ك ن َيْلَ َ و كْيَلَع ار َقَ و ةَين ِك َسَ َ و ، َ مْوَي كِام َي ِ ص
َ
لاَ ْ و َ لَعْجَت َ مْوَي كِر
ْ
ِ طِف مْوَصَ َ و ك
ا اء َو َس

“Apabila anda berpuasa, hendaknya pendengaran, penglihatan, serta dan lisan anda turut berpuasa dari dusta dan keharaman. Jangan sampai menyakiti pembantu anda. Hendaklah anda menjaga wibawa dan bersikap tentang ketika berpuasa. Dan jangan sampai tidak ada perbedaan kondisi ketika anda berpuasa dan tidak berpuasa.”

Mengapa disyari’atkan berpuasa? Sebuah pertanyaan pernah diajukan kepada salah seorang ulama, “Mengapa puasa itu disyari’atkan?” Maka beliau menjawab,

ليذوق الغني طعم الجوع فل ينس ى الجائع

“Puasa disyari’atkan agar yang berkecukupan turut merasakan bagaimana rasanya lapar itu sehingga dia akan mengingat mereka yang tengah kelaparan.” HR. al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman nomor 3374.

Dengan demikian, hikmahnya adalah agar orang yang berpuasa tidak melupakan mereka yang fakir. Dengan begitu, dia akan memberikan zakat, sedekah, makanan, dan simpati. Memberikan referensi kepada muhsinin yang lain untuk turut beramal atau meringankan kondisi orang yang tengah kesulitan ekonomi, serta mendo’akan agar kondisi mereka membaik. Dan apabila anda pedagang, bantuan bisa juga diwujudkan dengan memberikan potongan harga.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles