1) Menempatkan cinta kepada Tuhan sebagai cinta tertinggi
Sejak diperintahkan, apa yang diminta dikorbankan adalah barang atau sesuatu yang sangat dicintai atau disukai, yang menunjukkan bahwa Allah sedang menguji apakah seorang hamba itu sungguh-sungguh mencintai Allah di atas segalanya. Apakah ia mau mengorbankan apa saja untuk yang dicintainya, sekaligus menegaskan bahwa Allah adalah pemilik semuanya termasuk apa-apa yang ada dan dititipkan pada manusia.
2) Mendapatkan bekal takwa
Manusia hidup di dunia harus mencari bekal takwa untuk keselamatan di akhiratnya, dengan menjalankan perintah Tuhan, dan menjauhi larangan-Nya. Manusia yang bertakwa akan tumbuh perasaannya bahwa ia adalah hamba dari Tuhannya. Berkurban merupakan bentuk ketaatan dan tunduk atas perintah Tuhan.
3) Sarana mendekatkan diri pada Tuhan
Kurban mempunyai akar kata qaruba, yang membentuk kata: qurb (dekat), taqarrub (mendekatkan diri), aqriba’(kerabat). Seiring bertambahnya usia akan bertambah dekat pula dengan kematian, artinya makin dekat perjumpaan dengan Tuhan, dengan kurban minimal menjadikan kita ingat dan insaf, yang pada akhirnya berjumpa dengan-Nya dalam kebaikan.
4) Mengharapkan kesucian diri dan hartanya
Setiap kebaikan adalah sedekah, yang berfungsi untuk mensucikan diri dan harta. Ibadah kurban adalah amal kebaikan yang amat disukai Allah di Hari Raya Iedul Adha. (HR Tirmidzi)
5) Sebagai penebus dosa, untuk mendapatkan pengampunan
“Hai Fatimah, berdirilah di sisi korbanmu dan saksikanlah ia, sesungguhnya titisan darahnya yang pertama itu pengampunan bagimu atas dosa-dosamu yang telah lalu.” (HR Al-Bazzar dan Ibnu Hibban)
6) Memupuk sifat mahmudah dan memupuskan sifat mazmumah
Melaksanakan kurban dengan penuh penghayatan dapat memupuk sifat mahmudah yang berupa ketaatan, ketundukan atas perintah-Nya, pemurah terhadap sesama, bertobat, menambah rasa syukur, dan lainnya. Di samping itu juga memupuskan sifat mazmumah seperti cinta dunia, kikir, pelit, sombong, dendam, hasad, dan dengki.
7) Meningkatkan kasih sayang
Tidak dimungkiri bahwa kurban bermanfaat bagi sesama, menumbuhkan dan meningkatkan kasih sayang, utamanya antara yang kaya dan miskin, merekatkan hubungan yang renggang, wujud kebersamaan dan kerukunan, karena masyarakat saling bersilaturahim.
8) Syiar Islam, sunnah Nabi Ibrahim AS
Ibadah kurban adalah syiar Islam yang melestarikan millah atau sunnah Nabi Ibrahim AS, nabi yang berjuluk khalilullah (orang yang sangat dekat dengan Tuhan).
9) Pahala dan kemudahan meniti di atas shirat
“Tiada suatu amalan yang dilakukan oleh manusia pada hari raya kurban, yang lebih dicintai Allah selain daripada menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu pada hari kiamat kelak akan datang berserta dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kukunya, dan sesungguhnya sebelum darah kurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima disisi Allah, maka beruntunglah kamu semua dengan (pahala) kurban itu.” (HR Al-Tarmuzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim), dalam riwayat lain, “Muliakanlah kurban kamu karena ia menjadi tunggangan kamu di titian (shirat) pada hari kiamat.”