Majelis Anak Yatim Belajar Islam
فَذَٰلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ
fa żālikallażī yadu”ul-yatīm
Itulah orang yang menghardik anak yatim.
Kutipan ayat diatas termuat dalam surat al ma’un ayat dua. Allah dengan tegas menghubungkan antara pendusta agama dengan orang yang menghardik anak yatim. Yadu”ul-yatim dalam tafsir Hamka diartikan menolak, tidak memperhatikan. Tidak perhatian kepada anak yatim berarti acuh dengan asal kenabian. Karena Nabi Muhammad asalnya adalah anak yatim.
Selain dari sisi syar’i, jika ditinjau dari sosial nampak betapa perhatiannya Allah terhadap kesejahteraan bersama. Kewajiban yang Allah pikulkan kepada semua hamba yang memiliki perhatian pada agama dan kenabian. Bahkan untuk memperkuatnya Allah menarasikan melalui lisan nabiNya tentang kedekatan seseorang yang memperhatikan anak yatim dengan kedudukan nabi kelak di surga, seperti jarak dua jari.
Kami mencoba ikut ikhtiar menyambut seruan Allah dan RasulNya dalam menyantuni anak yatim. Setelah mencari data dan mengumumkan akhirnya kita dapatkan puluhan anak yatim di sekitar pesantren kami. Kami menginisiasi Majelis Anak Yatim Belajar Islam Ganjuran. Majelis yang ditujukan untuk pembinaan keislaman dasar, santunan, dan bimbingan softskill.
Salah satu hal yang menarik adalah ketika kami bertanya cita – cita mereka. Anak – anak yang rata – rata masih duduk di bangku STM / SMA menjawab dengan sungguh. Saya ingin punya bengkel motor, saya ingin punya bengkel mobil, saya ingin jadi guru, dari lima belas orang hanya tiga macam cita – cita tersebut yang disebutkan. Entahlah, disisi lain kami bersyukur masih mempunyai mimpi, disisi lain mengiba dengan tanda tanya, apa mereka hanya tahu profesi itu?.
Visi kami dengan majelis anak yatim belajar islam ganjuran adalah mewujudkan impian mereka dengan landasan qur’an dan sunnah. Kami berharap pembinaan pekanan dan santunan bulanan yang diberikan oleh jamaah sekalian bisa membantu mereka mencapai cita – citanya. Terakhir kami haturkan terimakasih kepada GERAKAN INFAQ BERAS YOGYAKARTA yang telah memberikan santunan kepada santri yatim kami dan santri tahfidz kami. Semoga Allah membalas dengan yang lebih baik untuk pengurus dan jamaah yang menyalurkan infaq beras melalui GIB. Jazakumullah Khairan Katsir.
Salam Hangat I Tulus Prasetyo I Pesantren Masyarakat Belajar Islam Ganjuran