Artikel BaruKeluarga

Tips Menyikapi Perselisihan dengan Pasangan

Seperti kita ketahui bersama, tidak ada keluarga yang tidak pernah disapa perselisihan. Dua hati, dua jiwa, dua kepribadian, bertemu dalam satu bahtera rumah tangga, maka wajar jika suatu ketika terjadi perselisihan antara Anda dan pasangan.

Percayalah, tidak ada satu keluarga pun yang selamat dari perselisihan, semua akan mengalaminya. Selalu akan ada saja jalan menuju ke sana.

Perselisihan dalam rumah tangga bukanlah hal aneh. Kadang pemicu perselisihan datang dari istri atau sebaliknya, tetapi bisa juga datang dari kedua pihak (suami dan istri). Jadi, Anda tidak usah khawatir ketika datang masa di mana Anda dan pasangan terlibat pertengkaran atau perselisihan. Anda harus siap menghadapinya, bukan malah lari menghindar. Menghindar dari perselisihan yang sedang terjadi justru dapat memperbesar masalah yang sudah ada dan memperburuk keadaan.

Berikut ini kami sajikan beberapa tips yang dapat Anda terapkan jika terjadi perselisihan antara Anda dan pasangan agar segera mereda.

  • Jangan merasa paling benarTurunkanlah ego Anda ketika terjadi perselisihan. Jangan pernah merasa sebagai pihak yang benar sehingga tidak mau mengalah dan disalahkan. Adakalanya Anda perlu mengalah meski berada di pihak yang benar demi menjaga keutuhan rumah tangga Anda. Kondisi seperti ini menuntut kedewasaan sikap Anda.
  • Kendalikan emosi Anda. Ketika emosi Anda mulai naik …, diamlah, hindari pembicaraan sementara waktu. Berbicara dalam kondisi emosi yang labil dapat menyebabkan Anda terjatuh pada perkataan yang tidak semestinya kepada pasangan. Dalam keadaan marah, Anda bisa saja dengan entengnya mencela dan menghina pasangan. Tentu saja telinga pasangan Anda mendengarnya, dan tidak ada akibat lain kecuali goresan luka di hati pasangan akibat ketajaman lidah Anda. Karenanya, sebelum hal itu terjadi, tahanlah lidah Anda …. Bicaralah jika kondisi emosi Anda sudah terkendali.
  • Dialog dengan kepala dingin. Perselisihan tidak akan menemukan titik akhir jika masing-masing saling berdiam diri. Karenanya, berinisiatiflah mengajak diskusi pasangan Anda. Carilah benang merah perselisihan dan coba ajak pasangan untuk mengatasinya bersama.
  • Ingat kembali tujuan awal pernikahan Anda. Anda memutuskan menikah untuk meraih ketenangan dan kebahagiaan hati, untuk meraih ridha Allah. Lalu, mengapa sedikit gesekan dengan pasangan harus membuat Anda marah? Mengingat kembali tujuan awal pernikahan dapat meredakan gejolak dan membantu Anda menemukan jalan perdamaian dengan pasangan.
  • Maafkan kesalahan pasangan. Anda dan pasangan adalah dua orang dewasa yang memutuskan merajut hari-hari bersama untuk tujuan mulia. Jangan sampai tujuan Anda karam dan kandas di tengah jalan hanya karena sebuah perselisihan. Pahami kekurangan pasangan dan jadilah pemaaf.

Allah berfirman, “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma’ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.” (Terjemah QS Al A’raaf [7]: 199)

Allah pun berfirman, “Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu.” (Terjemah QS Ali Imran [3]: 159)

Allah mengajarkan kepada kita untuk menjadi pemaaf dan bersikap lemah lembut terhadap orang lain termasuk pada pasangan kita. Sikap seperti ini sangat berpengaruh untuk meredakan perselisihan dan membuat Anda berdua kembali rukun.

  • Jangan membawa masalah keluar dari kamar. Ketika terjadi perselisihan antara Anda dan pasangan, tetaplah menjaga etika-etika agar perselisihan tidak semakin memburuk. Cukuplah perselisihan itu terjadi di kamar Anda, di ruang pribadi Anda berdua. Artinya, tidak perlu orang lain tahu bahwa sedang terjadi perselisihan antara Anda dan pasangan. Baik anak, keluarga suami, keluarga istri, apalagi tetangga sebelah rumah. Cara ini sangat bagus untuk mempersempit jurang perselisihan sehingga koflik segera bisa diselesaikan.
  • Perbanyak istighfar. Terjadinya perselisihan dengan pasangan bisa jadi merupakan bentuk teguran dari Allah karena Anda mulai melupakan hak-Nya. Karenanya, mohon ampunanlah kepada Allah dan minta petunjuk agar Anda dan pasangan dapat mengatasi persoalan yang ada. Selain itu, istighfar dapat menjadi jalan terbukanya pintu solusi untuk persoalan yang sedang Anda hadapi bersama pasangan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya, dan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR Ahmad)

  • Jangan sampai syetan bahagia. Seperti apapun perselisihan yang terjadi, usahakan untuk tidak sampai kepada perceraian. Tempuhlah segala cara yang dapat menyatukan kembali hati Anda berdua. Ingatlah bahwa jika terjadi perceraian, berarti Anda membuat syetan bahagia. 

Dari Jabir radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya Iblis meletakkan singgasananya di atas air kemudian ia mengutus bala tentaranya. Maka yang paling dekat dengannya adalah yang paling besar fitnahnya. Datanglah salah seorang dari bala tentaranya dan berkata, “Aku telah melakukan begini dan begitu”. Iblis berkata, “Engkau sama sekali tidak melakukan sesuatu pun”. Kemudian datang yang lain lagi dan berkata, “Aku tidak meninggalkannya (orang yang ia goda -pent) hingga aku berhasil memisahkan antara dia dan istrinya. Maka Iblis pun mendekatinya dan berkata, “Sungguh hebat engkau.” (HR Muslim No. 2813)

(ummi santi)

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button