Kecemasan dan Ketakutan Alamiah
January 24, 2011Bencana Lidah
January 24, 2011Berbakti Kepada Orang Tua
Allah Ta’ala menjadikan kedua orang tua sebagai tambatan kebahagiaan, taman yang penuh kasih sayang, dan curahan perhatian. Oleh karena itu, hak mereka amatlah besar dan kebaikan mereka tidak mungkin dibalas, jasa baik mereka tumbuh dan berkembang pada setiap pribadi yang baik. Manusia yang paling berjasa pada diri seseorang adalah orang tua.
Berbakti kepada orang tua adalah akhlak para nabi dan perangai orang-orang shaleh. Ia merupakan sebab yang menjadikan musibah terasa ringan, turunnya barakah, dan terkabulnya do’a. Selain itu, dada akan terasa lapang dan kehidupan terasa nyaman.
Allah Ta’ala berfirman tatkala menyifati Nabi Yahya ‘alaihissalam,
“Dan banyak berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka.” (QS. Maryam: 14)
Maka barangsiapa berbakti kepada kedua orang tuanya niscaya jadilah ia orang yang bahagia dan penuh tawadhu.
Berbakti kepada orang tua merupakan jalan menuju surga. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Sungguh merugi! Sungguh merugi! Dan sungguh merugilah orang yang mendapati salah satu atau kedua orang tuanya yang berusia lanjut, namun ia tidak masuk jannah.” (HR. Muslim)
Menunaikan hak kedua orang tua hukumnya wajib setelah menunaikan hak Allah. Allah Ta’ala berfirman,
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukannya dengan sesuatu pun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang tua ibu-bapak.” (QS. An-Nisa: 36)
Berbakti kepada orang tua adalah amalan yang dicintai Allah dan lebih utama daripada jihad fii sabilillah. Ibnu Mas’ud berkata,
“Aku bertanya kepada Rasulullah, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Allah?’ Beliau menjawab, ‘Shalat tepat pada waktunya.’ Lalu tanyaku, ‘Kemudian apa?’ Beliau menjawab, ‘Berbakti pada orang tua.’ ‘Kemudian apa?’ Tanyaku lagi. Jawab beliau, ‘Jihad fii sabilillah.’” (Muttafaq ‘alaih)
Jika berbakti kepada orang tua memiliki keutamaan yang besar, maka durhaka kepada orang tua merupakan kecelakaan yang besar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Maukah kalian kuberitahu dosa besar yang paling besar? Berbuat syirik terhadap Allah, durhaka kepada kedua orang tua, dan berkata dusta.” (Muttafaq ‘alaih)
Sumber:
Langkah Pasti Menuju Bahagia, Dr. Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Qasim: Daar An-Naba’
Ensiklopedia Larangan Dalam Syari’at Islam, Muhammad Basyir Ath-Thahlawi: Media Tarbiyah