Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang kafir.”
(QS. Yusuf: 87)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Janganlah salah seorang di antara kalian mati kecuali dia berbaik sangka kepada Allah.”
(HR. Muslim)
Setiap muslim wajib berada di antara dua kondisi, yaitu takut kepada azab Allah dan mengharap rahmat-Nya. Janganlah rasa cemas terlalu menguasai diri sehingga menjadi putus asa dari rahmat Allah. Jangan pula rasa harap terlalu mendominasi sehingga ia merasa aman dari makar Allah, sehingga seorang hamba menganggap remeh kemaksiatan serta menjerumuskannya ke dalam dosa. Allah Ta’ala berfirman, “Dia (Ibrahim berkata), “Tidak ada yang berputus asa dari rahmat Rabb-nya kecuali orang-orang sesat.”
(QS. Al-Hijr: 56)
Dalam kitab Sunan-nya, At-Tirmidzi meriwayatkan dari Anas radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menemui seorang pemuda yang sedang sakratul maut. Beliau bertanya, “Bagaimana kau dapati dirimu?” Pemuda tersebut menjawab, “Demi Allah wahai Rasulullah, sesungguhnya saya berharap kepada Allah dan sesungguhnya saya pun takut dengan dosa-dosa saya.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tidaklah keduanya berkumpul dalam hati seorang hamba dalam keadaan seperti ini, melainkan Allah memberikan kepadanya apa yang diharapkannya dan Dia melindunginya dari apa yang ditakutinya.”
Sumber:
Muhammad Basyir Ath-Thahlawi, Ensiklopedia Larangan Dalam Syari’at Islam: Media Tarbiyah