Inilah Muslimah Sejati…
Senin, 03 Agustus 2015
Rangkuman Materi :
Daurah Muslimah
Inilah Muslimah Sejati…
Belajar Aqidah, Fiqih, hingga Akhlak
Bersama:
Syaikhah Jauharoh Al Mu’ammar
(Alumni Universitas Malik Ibnu Su’ud Arab Saudi)
Materi hari pertama:
Rukun Iman
Rukun iman ada 6; beriman kepada Allah, malaikat-malaikat Nya, kitab-kitab Nya, rasul-rasul Nya, hari akhir, qadar baik dan buruk.
{۞ لَّيْسَ الْبِرَّ أَن تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَٰكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ وَآتَى الْمَالَ عَلَىٰ حُبِّهِ ذَوِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَالسَّائِلِينَ وَفِي الرِّقَابِ وَأَقَامَ الصَّلَاةَ وَآتَى الزَّكَاةَ وَالْمُوفُونَ بِعَهْدِهِمْ إِذَا عَاهَدُوا ۖ وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ ۗ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ} [البقرة : 177]
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi …” .(QS. Al-Baqarah: 177)
Di dalam hadits Jibril, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh malaikat Jibril ‘alaihis salam mengenai iman, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iman adalah (1) engkau beriman kepada Allah, (2) kepada malaikat-Nya, (3) kepada kitab-kitab-Nya, (4) kepada rasul-rasul-Nya, (5) kepada hari akhir dan (6) beriman kepada takdir yang baik dan buruk.” (HR. Muslim)
Iman artinya meyakini dengan hati, diucapkan dengan lisan dan dipraktekkan oleh anggota badan.
- Iman dengan lisan, diantaranya ialah dzikir kepada Allah, berdoa, mengajak kepada amal ma’ruf nahi mungkar.
- Iman dengan hati, diantaranya ialah meyakini bahwa Allah itu satu tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, dengan rasa cinta (mahabbah), takut (khauf), dan pengharapan (raja’) kita kepada Allah.
- Iman dengan anggota badan, diantaranya ialah dengan menunaikan shalat, puasa dan zakat, dll.
Penjelasan Rukun Iman
- Iman Kepada Allah Subhanahu wa ta’ala
- Meyakini bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala adalah Pencipta, Pemilik, Penguasa segala sesuatu, dan tidak ada sekutu apapun selain Allah. Di tangan Allah-lah segala sesuatunya, kehidupan dan kematian.
{قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2)} [الناس : 1-2]
“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia..Raja manusia.” (QS. An-Naas: 1-2)
- Meyakini bahwa Allah adalah satu-satunya sesembahan yang berhak untuk disembah, dan tidak menyekutukan-Nya sedikit pun.
{إِلَٰهِ النَّاسِ} [الناس : 3]
“Sembahan manusia.” (QS. An-Naas: 3)
{يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ} [البقرة : 21]
“ Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa.” (QS.Al.Baqarah: 21)
- Meyakini bahwa Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang indah (asma-ul husna)
{وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ فَادْعُوهُ بِهَا ۖ وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ ۚ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ} [الأعراف : 180]
“Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-A’raf: 180)
Dalam hadits sahih yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan imam Muslim di dalam kedua kitab sahihnya, bahwasanya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إن لله تسعة وتسعين اسماً من أحصاها دخل الجنة
“Sesungguhnya Allah memiliki 99 nama, barang siapa yg menghafalkannya (menjaganya-yaitu mempelajarinya, mentadabburi makna-maknanya dan mengamalkan konsekuensinya-) akan masuk dalam surga.”
Dalam hadits ini, Allah menyebutkan bahwa Allah memiliki 99 nama tanpa bermaksud untuk membatasinya.
- Iman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah Mengandung 2 hal yg utama:
- Bahwasanya Allah ‘azza wa jalla memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang tinggi dan sempurna, tidak ada sesuatupun yang mampu menandinginya. Contoh: Al-Hayah (Maha Hidup); terus-menerus hidup dan tidak pernah mati. Kehidupan yang tidak ada permulaan dan tidak ada akhir.
- Bahwasanya Allah ‘azza wa jalla bersih dari segala aib dan kekurangan, contohnya: Allah tidak pernah mengantuk dan tidak pula tidur.
{اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ } [البقرة : 255]
“Allah, tiada Tuhan (Yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.” (QS.Al-Baqarah: 255
- Sifat-sifat yang harus kita miliki sebagai hamba yang beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah :
- Meyakini nama-nama Allah sebagaimana yang telah Allah tetapkan sendiri, baik di dalam al-Qur’an maupun dalam hadits yang sahih, dengan tidak mengurangi dan menambahkan, meniadakan (ta’thil), mengubah (tahrif), menyerupakan dengan makhluk (tamtsil) dan menggambarkan/visualisasi (takyif) sifat-sifat dan nama-nama Allah ‘azza wa jalla.
- Meyakini bahwasanya yang berhak menamai hanya Allah Subhanahu wa ta’ala
- Meyakini bahwasanya nama-nama yang telah Allah tetapkan adalah nama-nama yang sempurna, tanpa aib dan kekurangan suatu apapun.
- Menghormati nama-nama Allah, tidak menanyakan hal-hal yang berada di luar fungsi akal, misalnya, menanyakan bagaimana tangan Allah (karena akal tidak bisa menjangkau hal yang ghaib). Dan menghormati dengan tidak melebih-lebihkan hal-hal yang berkaitan dengan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Contoh: Allah memiliki sifat as Sami’ (Maha Mendengar); kita menyakini Allah sendiri yang memilih nama tersebut untuk diri-Nya. Pendengaran Allah Maha Luas, maka kita tidak boleh mengatakan bahwa Allah hanya mendengar di satu tempat saja.
- Iman Kepada Malaikat Allah
Meyakini bahwa malaikat adalah makhluk Allah Subhanahu wa ta’ala yang diciptakan dari cahaya untuk tunduk dan taat hanya kepada Allah Subhanahu wa ta’ala. Mereka tidak ada yang bermaksiat kepada Allah, mereka senantiasa taat, selalu bertasbih kepada Allah. Tidak ada yang mengetahui jumlah malaikat kecuali Allah Subhanahu wa ta’ala. Malaikat memiliki tugas yang banyak dan berbeda-beda antara satu malaikat dengan lainnya. Tidaklah sempurna iman seseorang sampai dia meyakini bahwa malikat itu adalah makhluk ciptaan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Hal-hal yang berhubungan dengan iman kepada malaikat
- Beriman kepada malaikat secara umum
- Wujud/hakikat malaikat itu ada, walaupun kita tidak bisa melihat mereka.
- Malaikat memiliki kedudukan yang mulia di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala, dan pengagungan manusia terhadap malaikat sesuai dengan kedudukannya di sisi Allah.
- Beriman kepada malaikat secara khusus atau terperinci
- Malaikat diciptakan dari cahaya.
- Jumlah malaikat itu banyak, hanya Allah yang mengetahui jumlah mereka.
- Meyakini Nama-nama malaikat. Di antaranya yang telah Allah sebutkan ialah:
- Malaikat Jibril, yakni malaikat yang menyampaikan wahyu kepada RasulullahSallallahu’alaihi Wasallam.
- Malaikat Mikail, dinamakan Mikail karena merupakan wakil Allah untuk mengurusi hujan.
- Malaikat Israfil, malaikat yang meniup sangkakala.
- Meyakini sifat-sifat malaikat
Kita harus meyakini bahwa semua malaikat memiliki sifat-sifat yang telah Allah tetapkan sesuai dengan penciptaan mereka. Sifat-sifat malaikat ini benar adanya dan bukan sekedar kiasan. Penciptaan malaikat sangat agung, jasad malaikat begitu luar biasa kuatnya, sesuai dengan tugas-tugas besar yang diemban malaikat.
Beberapa sifat-sifat malaikat :
- Malaikat memiliki sayap
{الْحَمْدُ لِلَّهِ فَاطِرِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ جَاعِلِ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا أُولِي أَجْنِحَةٍ مَّثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۚ يَزِيدُ فِي الْخَلْقِ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
(QS. Fathir: 1).
- Malaikat tidak makan, tidak minum, tidak menikah dan tidak memiliki keturunan.
- Malaikat memiliki akal, memiliki hati, dan bisa berbicara dengan Allah.
- Malaikat bisa muncul dalam wujud yang lain, misalnya manusia baik laki-laki maupun perempuan. Ini sebagai bantahan bahwa malaikat itu bukan anak perempuan/laki-laki Allah.
- Malaikat bisa meninggal/mati di hari akhir nanti.
- Malaikat senantiasa beribadah kepada Allah Subhanahu Wata’ala, takut dan cinta kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
- Beriman kepada tugas-tugas malaikat Allah. Diantaranya:
- Membawa ‘Arsy Allah (Singgasana Allah Subhanahu wa ta’ala)
- Menurunkan wahyu
- Penjaga surga dan Neraka
- Berhubungan dengan hujan, pohon-pohonan, angin, awan dsb. Berhubungan dengan pengaturan langit dan bumi.
- Hak-hak malaikat yang wajib kita tunaikan adalah:
- Beriman kepada malaikat.
- Mencintai dan memuliakan malaikat.
- Tidak menjelekkan atau mencela malaikat.
- Menjauhi hal-hal yang tidak disukai oleh malaikat, contohnya: malaikat tidak suka bau bawang.
Buah iman kepada malaikat
- Menunjukkan kesempurnaan iman kita terhadap seluruh rukun iman.
- Pengetahuan kita terhadap keutamaan malaikat, menjadikan kita lebih meyakini akan keagungan Allah Subhanahu Wata’ala Yang telah menciptakan malaikat.
- Bertambahnya iman kita dengan mengetahui sifat-sifat malaikat, tugas-tugasnya dan segala hal mengenai malaikat Allah.
- Mendatangkan perasaan tenang karena malaikat selalu memohonkan ampun bagi orang-orang mukmin yang beriman.
- Memotivasi kita untuk selalu beramal shalih
Disusun ulang oleh: Ustadzah Suri Suhendari (Ummu Yusuf)
*Ketua Lembaga Muslimah Wahdah Islamiyah Yogyakarta