Dzikir selepas shalat Witir
March 29, 2017Sirah Nabawiyah 01 : Posisi Bangsa Arab dan Kaumnya
March 31, 2017Etika qiyamul lail
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila membaca al-Quran dan membaca ayat yang berisikan tasbih, maka beliau bertasbih. Apabila beliau membaca ayat yang mengandung permohonan, maka beliau berdo’a meminta kepada Allah. Dan apabila beliau membaca ayat yang berisi permohonan akan perlindungan, maka beliau memohon perlindungan kepada Allah.
Hal tersebut di atas disyari’atkan bagi imam dan makmum. Umar bin ak-Khathab radhiallahu ‘anhu, menjelaskan ketika surah alBaqarah ayat 121.
اَ هْنِ اذ وا م َعَتْ اب اس َذَ ع ِةَآي ِ ر وا ب َ ا م َذِ إَ و،َِّ اللّ َنِ ا م َ ل وه َأَ ة س َمْحَ ر ِةَآي ِ ر وا ب َ ا م َذِ إ َ ين ِذَّ ه م ال
“(Orang yang beriman kepada al-Kitab) adalah mereka yang memohon rahmat kepada Allah ketika membaca ayat yang berisi rahmat, dan memohon perlindungan kepada Allah ketika membaca ayat yang berisi adzab/siksaan.”
Allah ta’ala berfirman,
َ كِئ
َ
ول
أ ِهِتَ ِ لو ِ ت َّقَ ه ح َ ل ون ْتَ ي َ اب َتِكْ اه م ال َنْيَ آت َ ين ِذَّال هِ ب َ ن ون ِمْي ؤ
Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itulah orang yang benar-benar beriman kepadanya.
Diam dan berdzikir
Pertanyaan:
Telah diketahui bahwa apabila melakukan shalat malam, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat dengan perlahan. Apabila membaca al-Quran dan membaca ayat yang berisikan tasbih, maka beliau bertasbih. Apabila beliau membaca ayat yang mengandung permohonan, maka beliau berdo’a meminta kepada Allah. Dan apabila beliau membaca ayat yang berisi permohonan akan perlindungan, maka beliau memohon perlindungan kepada Allah.
Apakah hal yang sama dilakukan ketika shalat Tarawih mengingat dia juga termasuk shalat malam?
Jawaban:
Tidak ada masalah yang berarti bagi imam dan seorang yang shalat sendirian dalam kondisi tersebut. Bagi makmum, apabila bacaan tersebut (tasbih, permohonan, dan meminta perlindungan) tidak mengalihkan perhatian dari bacaan imam, maka dia boleh melakukannya. Namun, apabila bacaan tersebut dapat mengalihkan perhatian dari bacaan imam, maka hendaknya tidak dilakukan karena mendengarkan bacaan imam lebih penting.
Mempersulit diri ketika membaca do’a qunut
Ketika membaca do’a qunut dimakruhkan menggunakan ungkapanungkapan yang berlebihan, terlalu keras dalam meninggikan suara, dan terlalu panjang dalam berdo’a.
Para imam hendaknya di beberapa waktu tidak membaca do’a qunut agar orang awam tidak berkeyakinan bahwa qunut adalah sesuatu yang wajib dalam shalat Witir.
Tangisan yang tepat
Menangis karena takut kepada Allah merupakan ibadah. Api neraka tidak akan menyentuh mata yang telah meneteskan air mata karena takut kepada Allah. Akan tetapi, tangisan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah tangisan yang wajar, tidak disertai jeritan, tidak pula teriakan. Tangisan beliau adalah tangisan yang berusaha untuk disembunyikan. Beliau senantiasa berupaya untuk menahan, namun terkadang tangisan tersebut sukar untuk ditahan. Tercantum dalam hadits,
“(Nabi tengah shalat) dan dada beliau bergemuruh karena menangis seperti suara gemuruh air yang tengah mendidih dalam ketel.”