Para wanita boleh pergi ke masjid dan ikut melaksanakan shalat berjama’ah dengan syarat menghindarkan diri dari hal-hal yang membangkitkan syahwat dan menimbulkan fitnah, seperti mengenakan perhiasan dan menggunakan wangi-wangian. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
ﻮهو دوادﻮﺑأو ﺪﻤﺣأ مﺎﻣﻹا ﻩاور) ٍت َﻼ ِﻔ َﺗ ﻦ ْﺟ ﺮ ْﺨ ﻴ ْﻟ و ِﷲ ا َﺪ ِﺟ ﺎ ﺴ ﻣ ِﷲ ا َء ﺎ ﻣ إ اْﻮُﻌَﻨْﻤَﺗ َﻻ
“Janganlah kalian melarang para wanita (pergi) ke masjid dan hendaklah mereka keluar dengan tidak memakai wangi-wangian.” (HR. Ahmad dan Abu Daud, hadits shahih)
Dan beliau juga bersabda:
“Perempuan yang mana saja yang memakai wangi- wangian, maka janganlah dia ikut shalat Isya’ berjama’ah bersama kami.” (HR. Muslim)
Pada kesempatan lain, beliau juga bersabda:
“Perempuan yang mana saja yang memakai wangi-wangian, kemudian dia pergi ke masjid, maka shalatnya tidak diterima sehingga dia mandi.” (HR. Ibnu Majah, hadits shahih)
Beliau juga bersabda:
ﻮهو ﻢآﺎﺤﻟاو دواد ﻮﺑأو ﺪﻤﺣأ ﻩاور) ﱠﻦ ُﻬ ﻟ ٌﺮ ﻴ ﺧ ﱠﻦ ُﻬ ُﺗ ﻮ ُﻴ ُﺑ و َﺪ ِﺟ ﺎ ﺴ ﻤ ﻟ ا ْﻢ آ ء ﺎ ﺴ ﻧ اْﻮُﻌَﻨْﻤَﺗ َﻻ
(ﺢﻴﺤﺻ
“Jangan kamu melarang istri-istrimu (shalat) di masjid, namun rumah mereka sebenarnya lebih baik untuk mereka.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan Al-Hakim, hadits shahih)
Dalam sabdanya yang lain:
(ﻢآﺎﺤﻟاو دواد ﻮﺑأ ﻩاور) ﺎَﻬِﺘْﻴَﺑ ﻰِﻓ ﺎَﻬِﺗَﻼَﺻ ْﻦ ﻣ ﻞ َﻀ ﻓ َأ ﺎَﻬِﻋَﺪْﺨَﻣ ﻰِﻓ ﺎَﻬُﺗَﻼَﺻَو
“Shalat seorang wanita di salah satu ruangan rumahnya lebih utama daripada di bagian tengah rumahnya dan shalatnya di kamar (pribadi)-nya lebih utama daripada (ruangan lain) di rumahnya.” (HR. Abu Daud dan Al-akim)
Beliau bersabda pula:
(ﺢﻴﺤﺻ ﻮهو ﻲﻘﻬﻴﺒﻟاو ﺪﻤﺣأ ﻩاور) ﻦ ِﻬ ِﺗ ﻮ ﻴ ﺑ ُﺮ ﻌ ﻗ ِء ﺎ ﺴ ﻨ ﻟ ا ِﺪ ِﺟ ﺎ ﺴ ﻣ ُﺮ ﻴ ﺧ
“Sebaik-baik tempat shalat bagi kaum wanita adalah bagian paling dalam (tersembunyi) dari rumahnya.” (HR. Ahmad dan Al-Baihaqi, hadits shahih)